Penerapan Manajemen bandwith pada industri layanan internet
Mendemonstrasikan penerapan manajemen bandwidth yang diterapkan pada industri layanan internet (ISP)
1.Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band).
Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu.
Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer. Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik).
Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.
2. Jenis - jenis bandwidth
Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :
Digital Bandwidth: Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.
Analog Bandwith: Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
3. Pengertian Manajemen Bandwidth
Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).
Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.
Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
4. Simple Queues
Queues adalah menu pada winbox dimana kita dapat memanagement bandwith pada suatu koputer client yang sesuai dengan keinginan admin. Dimana computer client di batasi akses upload dan download ke jaringan internet.
MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN SIMPLE QUEUE
A. Limitasi Bandwidth Sederhana
1. Hubungkan PC1 pada port 2 mikrotik seperti pada gambar rangkaian dengan menggunakan kabel UTP.
2. Membuka aplikasi WinBox v6.36.3 yang sudah di install di komputer server.
3. Sesuaikan IP yang pertama kali muncul pada tampilan WinBox, dengan IP pada mikrotik.
4. Jika IP tersebut sesuai, pilih dan klik connect. Maka kita akan log in ke dalam WinBox.
5. Setelah masuk kedalam aplikasi WinBox, klik icon IP, lalu pilih addresses.
6. Tambahkan IP address Client 1 sesuai yang tertera pada topologi jaringan pada ether2.
7. Set IP address, subnet mask, default gateway, dan DNS pada PC Client 1 seperti dibawah ini:
8. Hubungkan switch ISP dengan port 1 pada router mikrotik. Setelah itu, klik IP pada winbox, lalu pilih Firewall. Klik tab NAT.
9. Pada kotak tab NAT, klik ikon General, pada bagian Chain pilih srcnat. Lalu pada bagian out interface pilih ethernet 1 (yang terhubung dengan ISP). Lalu klik OK.
Seperti pada tampilan berikut ini:
10. Masih berada dikotak tab NAT, pilih Action. Pilih masquerade. Lalu klik OK.
11. Ketik ipconfig/release pada CMD kemudian ketik ipconfig/renew untuk mereset dan meminta IP. Lalu ketik ipconfig/all untuk melihat konfigurasi. Verifikasi hubungan antara PC dan internet dengan mengetikkan www.google.com pada CMD. Jika ping berhasil, maka konfigurasi LAN telah berhasil dan PC Client 1 telah terhubung ke internet.
12. Konfigurasi router mikrotik sebagai DHCP client. Klik IP pada winbox, pilih DHCP Client. Kemudian klik icon add (+), maka akan muncul tampilan seperti berikut, pilihlah ethernet 1 pada bagian interface.
13. Klik OK, lalu DHCP client telah berhasil ditambahkan bersamaan dengan IP publik.
14. Untuk Membagi Bandwidth klik menu Queues pada winbox, pada "Queue List" pilih "Simple Queues"
15. Tambah rule baru, kemudian atur Name, IP Target, Max Limit dari Target Upload dan Target Download seperti dibawah ini:
16. Klik OK. Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.5.3 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 384kbps dan Download 384kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth tersedia.
B. Metode Pembagian Bandwidth Share
17. Atur IP Address, subnet mask, default gateway dan DNS pada PC2 seperti yang dilakukan pada pc 1 dengan IP address 10.10.5.1 dan default gateway 10.10.5.1
18. Hubungkan PC2 dengan port 3 pada mikrotik. Tambahkan IP address Client 2 sesuai yang tertera pada topologi jaringan pada ether3 lalu klik OK.
19. Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan oleh 2 client. Definisikan Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit seperti dibawah ini:
Menu General
19. Tentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue.
Pada child-queue, tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Arahkan ke Parent yang merupakan Total Bandwidth yang telah dibuat sebelumnya.
20. Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address.
20. Lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.
21. Percobaan selesai.
E. Analisa Praktikum
Pada praktikum manajemen bandwidth, dapat diketahui bahwa dalam sebuah jaringan yang memiliki banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS (Quality of Services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. QoS bisa digunakan juga untuk mengatur prioritas berdasarkan parameter yang diberikan, untuk menghindari terjadinya trafik yang memonopoli seluruh bandwith yang tersedia. Bisa dikatakan QoS merupakan sebuah fungsi management bandwith. Dan fitur yang digunakan di mikrotik untuk melakukan management bandwith dikenal sebagai Queues. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa Single IP, Network IP dan beberapa IP dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target downloadmax-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dalam pengaturan bandwidth menggunakan mikrotik, secara umum dikenal dua jenis pengaturan bandwidth yang sering digunakan yaitu simple queue dan queue tree. Simple Queue sesuai dengan namanya juga cukup simple dalam mengkonfigurasinya. Akan tetapi, di simple queue tidak bisa mengalokasikan bandwidth khusus buat icmp, sehingga apabila pemakaian bandwidth di client sudah penuh ping time-nya akan naik dan bahkan RTO (Request Time Out). Berbeda halnya dengan di queue tree, untuk mengaturnya membutuhkan sedikit konsentrasi karena kerumitannya. Namun di queue tree kita bisa mengalokasikan bandwidth icmp, sehingga walaupun bandwidth di client full ping time-nya pun masih stabil.
Pada praktikum ini memiliki konsep yaitu:
Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Limitasi bertingkat (Queue tree) terdiri dari parent queue dan client queue. Parent queue merupakan
penyedia bandwidth sedangkan client adalah pengguna/member dari parent queue. Parent queue dapat membatasi penggunaan bandwidth baik downlink maupun uplink pada client yang bersangkutan.
Kondisi1 : Ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kondisi 2: Ketika 2 client yang menggunakan bandwidth.
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps. Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa bandwidth akan dibagi rata ke kedua Client. Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1. Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semakin sempit bandwidth yang tersedia maka kecepatan akses internet akan berkurang.
F. Kesimpulan
Dalam sebuah jaringan yang memiliki banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth.
Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.
Pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Limitasi bertingkat (Queue tree) terdiri dari parent queue dan client queue. Parent queue merupakan penyedia bandwidth sedangkan client adalah pengguna/member dari parent queue. Parent queue dapat membatasi penggunaan bandwidth pada client yang bersangkutan.
Pada mikrotik tidak hanya dapat mengatur bandwidth tetapi juga bisa mengoptimalkan penggunaan bandwidth sehingga hanya sedikit bandwidth yang terbuang
Manajemen Bandwith pada RouterOS Mikrotik
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.
Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
Single IP (192.168.10.2)
Network IP (192.168.10.0/24)
Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
Daftar Pustaka :
http://nickadja.blogspot.co.id/2010/11/management-bandwidth-part-1.html
http://asfrimonnabilly.blogspot.co.id/2016/11/manajemen-bandwidth-menggunakan-simple.html
infonya sangat bermanfaat bagi ane
BalasHapussolder infrared